tipsaja logo

Tips Memilih ASYNC Atau DEFER Untuk Memuat Javascript Eksternal

Tips Memilih ASYNC Atau DEFER

Ketika kita menambahkan banyak script di halaman HTML, ini bisa mempengaruhi kecepatan pemuatan situs. Script eksternal akan diproses lebih lama karena harus melakukan HTTP request baru ke server script tersebut tersimpan. Ini bisa membuat penambahan waktu ketika halaman dimuat,secara kasat mata memang tidak terasa signifikan, tapi jika melakukan test metric seperti Pagespeed Insight maka akan terlihat penambahan waaktunya. Tanpa async atau defer, script akan tetap terload saat pemuatan halaman HTML. Namun dengan menggunakan atribut tersebut, proses pemuaan dapat berjalan secara paralel sehingga lebih cepat. Ini penting untuk memberi pengalaman terbaik bagi pengunjung situs.

Pentingnya Optimasi Pemuatan JavaScript
Agar situs kita tetap responsif meski menambahkan banyak script, kita perlu mengoptimalkannya. Hindari menggunakan skrip yang tidak begitu penting, pilih yang benar-benar dibutuhkan saja. Minifikasi atau mengompres script agar ukurannya lebih kecil dan cepat dimuat. Simpan versi terbaru script lokal di server agar pengunjung tidak perlu mengunduh ulang pada setiap kunjungannya. Atribut async dan defer juga berperan besar dalam mengoordinasikan proses pemuaan skrip agar halaman tetap cepat diakses meski ada banyak script eksternal.

Memperkenalkan ASYNC dan DEFER: Solusi untuk Pemuatan JavaScript yang Efisien

Apa itu ASYNC dan DEFER?

Async dan defer adalah dua atribut penting yang bisa kita tambahkan pada tag script eksternal untuk mengontrol waktu pemuaan dan eksekusinya. Async berarti asynchronous atau secara asynchronous, artinya script akan dimuat dan dijalankan secara bersamaan dengan halaman tanpa menunggu selesai. Sedangkan defer berarti ditunda, di sini scrip akan menunggu halaman selesai dimuat baru dijalankan. Jadi kedua atribut ini mengatur waktu proses load dan execution script kita.

Perbedaan Utama Antara ASYNC dan DEFER

Perbedaan utama async dan defer adalah:

  • Async: Skrip akan dimuat dan dijalankan secara bersamaan tanpa harus menunggu halaman selesai. Tapi urutan eksekusinya tidak tentu.
  • Defer: Skrip akan dimuat secara asynchronous tapi baru dijalankan setelah DOMContentLoaded. Jadi urutan eksekusinya lebih terstruktur.
    Async lebih cepat karena berjalan bersamaan. Sedangkan defer lebih terstruktur walau agak lambat karena menunggu halaman selesai dimuat. Jadi pilihan antara async dan defer bergantung pada dependensi script kita.

Memilih Antara ASYNC dan DEFER

Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih menggunakan async atau defer. Apakah script bergantung dengan script lain atau tidak? Apakah rapihnya urutan eksekusi penting atau tidak? Berapa besar ukuran file script? Seberapa banyak jumlah script yang akan ditambahkan? Apakah performa pemuaan halaman penting atau tidak? Dari semua pertimbangan inilah kita dapat menentukan mana yang paling tepat.

Kapan Menggunakan ASYNC?

Async cocok digunakan untuk script yang tidak memiliki dependensi terhadap script lain, misal script analytics. Ini karena async akan mengeksekusi script secara bersamaan tanpa harus menunggu. Jika ingin mempercepat proses loading halaman dengan melibatkan banyak script kecil, async juga disarankan. Namun harus dihindari jika script saling bergantung satu sama lain.

Kapan Menggunakan DEFER?

Defer lebih disarankan untuk script yang saling berelasi atau bergantung, seperti library framework. Ini penting agar urutan eksekusinya tetap terstruktur meski dimuat secara paralel. Selain itu, defer juga cocok untuk script yang lebih besar ukurannya. Dengan begini, DOM akan selesai terlebih dahulu sebelum script dieksekusi.

Praktik Terbaik untuk ASYNC dan DEFER

Gunakan async hanya untuk script yang tidak kritis. Hindari menggunakannya bersamaan untuk script yang saling terkait. Selalu pastikan script sudah sepenuhnya dimuat sebelum dieksekusi. Minifikasi ukuran file script. Simpan versi terbaru lokal. Tandai dengan defer untuk script yang bergantung. Jadikan posisinya sedekat mungkin dengan tag penutup body. Lakukan pengujian kinerja untuk memilih mana yang paling optimal.

Baik, berikut 4 paragrafnya:

Menambahkan Atribut ASYNC atau DEFER ke Tag <script>

Cara termudahnya adalah dengan menambahkan atribut async atau defer langsung ke tag <script> yang menyertakan file JavaScript eksternal. Contohnya <script async src="script.js"></script> atau <script defer src="script.js"></script>. Atribut ini bisa ditambahkan satu per satu maupun untuk sekelompok script sekaligus. Pastikan dipilih mana yang paling sesuai berdasarkan ketergantungan script tersebut.


Memuat JavaScript Eksternal dengan Library JavaScript

Beberapa library JavaScript seperti jQuery atau Bootstrap juga memiliki opsi untuk memuat script secara async maupun defer. Misal dengan jQuery bisa menggunakan $.ajax() atau $.getScript(). Framework modern seperti React dan Angular pun mendukung fitur asynchronous. Ini memberikan fleksibilitas lebih bagi developer dalam mengontrol waktu loading dan execution script secara dinamis sesuai kebutuhan.

Tips untuk Mengoptimalkan Penggunaan ASYNC dan DEFER

Beberapa tips untuk mengoptimalkan async dan defer antara lain: hindari nested script async, pastikan DOM rendering selesai dulu sebelum mengeksekusi script berat, simpan script statis di CDN, gunakan lazy loading untuk skrip yang jarang dipanggil, setting cache policy agar skrip tidak diunduh berulang, dan pisahkan script kritikal dengan non-kritikal. Lakukan pengukuran dan perbaikan berkelanjutan untuk best practice terbaru.

FAQ terkait penggunaan atribut async dan defer pada JavaScript eksternal:

Pertanyaan: Apa yang terjadi jika saya menggunakan ASYNC dan DEFER secara bersamaan?

Jawaban: Lebih baik hindari menggunakan keduanya untuk satu script. ASYNC akan diabaikan dan script akan dimuat secara defer.

Pertanyaan: Apakah ASYNC dan DEFER kompatibel dengan semua browser?

Jawaban: Atribut async dan defer sudah didukung oleh semua browser modern. Namun untuk versi lama mungkin tidak kompatibel.

Pertanyaan: Bagaimana cara menguji performa website saya setelah menerapkan ASYNC atau DEFER?

Jawaban: Gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights atau GTMetrix untuk mengukur speed index dan skor performa sebelum dan sesudah implementasi.

Kesimpulan

Atribut async dan defer memegang peran penting dalam mengontrol waktu pemuaan dan eksekusi script eksternal. Keduanya bekerja secara asynchronous namun memiliki perbedaan dalam hal waktu eksekusi. Async akan dieksekusi bersamaan namun urutannya acak, sedangkan defer akan dieksekusi setelah halaman selesai di-render. Dalam memilih antara async dan defer perlu mempertimbangkan dependensi script, prioritas kecepatan muat, maupun besaran file. Async lebih baik untuk script independen dan non-kritikal, sedangkan defer untuk script yang saling bergantung. Penggunaan yang tepat ditunjang optimasi seperti minifikasi dan CDN akan berdampak positif pada kinerja situs. Uji coba terus menerus perlu dilakukan untuk menentukan combonya yang paling optimal. Dengan memahami karakteristik dan cara mengimplementasikan async dan defer, diharapkan dapat memaksimalkan kinerja situs.



Pingback

  • Pingback Tips Memilih ASYNC Atau DEFER Untuk Memuat Javascript Eksternal
  • Pingback Tips Memilih ASYNC Atau DEFER Untuk Memuat Javascript Eksternal
  • Pingback Tips Memilih ASYNC Atau DEFER Untuk Memuat Javascript Eksternal
  • Pingback Tips Memilih ASYNC Atau DEFER Untuk Memuat Javascript Eksternal
  • Pingback Tipsaja

  • Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel